Malam hari, ketika
sebuah tangan besar membawa si kecil Sophie dari salah satu kamar panti asuhan, menuju ke sebuah daratan di luar peta manusia, tempat tinggal para raksasa
pemakan manusia. Big Friendly Giant. Bertelinga
sangat lebar, mampu mendengarkan sampai tingkat desahan nafas. Baik hati dan
seringkali berbicara di luar batas pemahaman manusia. Tak sembarang raksasa, ia
bukan pemakan manusia, tapi penangkap mimpi. Mengumpulkan milyaran mimpi
manusia dalam botol-botol yang diatur rapi dan diberikan label di sebuah rak dalam
rumahnya.
'Dreams is very mystical things,' the BFG said.'Human beans is not understanding them at all.Not even their brainiest prossefors is understanding them.'
Roald Dahl dan Sir
Quentin Blake. Kolaborasi yang tak pernah gagal buat saya. Menghidupkan imajinasi
dan harapan tanpa batas. Mimpi selalu menjadi misteri bagi manusia. Sigmund
Freud berpendapat, mimpi adalah manifestasi segala sesuatu yang ada di lapisan alam
bawah sadar manusia. Terbentuk dari memori, terpicu oleh stimuli. Nampak liar
dan tak terkendali, namun setiap mimpi punya arti. Muncul dalam bentuk
simbolisasi yang dapat dimaknakan dan ditelaah. Pada akhirnya, mimpi mengungkap
diri. Seringkali hadir sebagai tempat dan waktu paling aman untuk kabur sesaat dari
kehidupan nyata. Di mana tak ada aturan, tak ada yang salah – benar, bebas tak
harus sopan. Bahkan bagi Christopher Nolan, mimpi bisa diciptakan, hingga
berlapis dan memiliki misi tersendiri.
Bagi saya, tidur dan
bermimpi adalah ketika manusia terlepas dari alam sadar dan berkelana bebas
tanpa terjebak oleh konsep tubuh dan realitas. Mau terbang, menghilang, menembus
awan, meluncur di atas pelangi, melompati atap rumah. Atau berlari sekencang
cahaya ke dalam hutan rimba, bertemu dengan pendeta atau putri raja yang
tersesat, menunggang hewan baik hati yang bisa bicara, berhenti di tepi sungai
jernih, lalu meminum air ajaib yang bisa menghilangkan sifat jahat manusia. Atau
bersantai di tepi pantai, membuat istana pasir seukuran manusia dan masuk ke
dalamnya, lalu lewat jendela memanggil ombak, menyelam ke dalam samudera tanpa
tabung udara, menyapa ikan hiu dan remora, bermain petak umpet dengan mereka di
balik ganggang. Atau bertemu alien di halaman belakang tetangga, melesat dengan
roket ke luar angkasa, melayang tanpa sesak nafas, berjalan-jalan di atas
bulan, bertemu dengan kelinci dan nenek sihir yang bergantian menampakkan
dirinya di sana, melihat bumi dari kejauhan, lalu membawa pulang bintang dalam
kantung yang ternyata berlubang.
Sah-sah saja kan, mimpi,
mimpi siapa?
boleh-boleh aja mimpi tapi ajak-ajak juga dong
ReplyDeleteboleh, mau jadi polisi apa jadi hangsip?
ReplyDelete