Jul 2, 2021

iqra


Matanya tertuju pada seekor sepasang  kupu-kupu. Putih dan kecil, mereka asyik beterbangan kesana kemari. Seakan mengajak menikmati matahari pagi tanpa beban. Lalu, tangannya menyentuh kuncup bunga liar. 


"Ibun, ini bunga apa?"
"Dandelion, Nak. Nanti kalau dia mekar, jadi begini."
"Kenapa mekar?"
"Yaa.. namanya bertumbuh, Nak."
"Kenapa tumbuh?"

Lalu aku terdiam sejenak. Ingin hati menjawab, karena itu fitrahnya. Namun aku memutuskan untuk bertanya kembali padanya. 

"Iya ya, kenapa tumbuh ya?" 
"Mungkin dia mau ketemu kupu-kupu." 

Entah mengapa, saat itu kalimatnya terasa bersahaja. Dandelion bertumbuh, tanpa diminta. Mungkin kehadirannya dinantikan sepasang kupu-kupu mungil, untuk sekadar  saling bertegur sapa. Menanyakan kabar diri dan handai taulan. Lalu keduanya menghibur hati siapapun yang melihatnya. 

Sesaat ku termenung. Kesibukan dan kekhawatiran beberapa waktu ini, kerap membuat luput menikmati suasana begini. Membaca pagi dan segala kebaikan yang Tuhan berikan. 

No comments:

Post a Comment