There's a song
playing on the radio
Sky high in the airwaves on the morning show
Suatu sore dalam perjalanan.
Samar-samar suara tinggi melengking dan mendayu terdengar dari radio. Brett
Anderson. Ia mengenali suara sang vokalis dalam waktu singkat. Mungkin bukan pada pagi hari
sebagaimana tertera pada liriknya. Namun tetap membuat terpikat, dan senyum pun mengembang.
And there's a lifeline slipping as the record
plays
And as I open the blinds in my mind I'm believing that you could stay
And as I open the blinds in my mind I'm believing that you could stay
Aku menatap ke luar
jendela. Kemacetan jalanan kota tak pernah lelah mengada, apalagi setelah hujan
tiba. Lalu tiba-tiba suara klakson perlahan melemah. Matahari jingga menjadi
ungu violet. Debu jalanan bertransformasi menjadi merah muda. Pohon menguning
dan rumput membiru. Lalu semua orang berhenti bergerak sesaat. Menyerah pada putaran
waktu, berhenti sejenak dari akal dan bahasa. Dua hal yang membuat mereka merasa
makhluk paling sempurna di dunia.
And oh if you stay I'll chase the rain blown fields away
We'll shine like the morning and sin in the sun
Aku beralih menatap
matanya, sedalam yang kubisa. Ia yang
tak pernah kemana, bahkan ketika rasa lelah yang hebat melanda dan air
menghiasi kedua mata. Ada hujan dalam dirinya, yang mendinginkan panas tubuh
dalam senja. Seperti menghembuskan udara malam seketika, mengajak untuk
menenang dan mereda. Dan terbangun di pagi hari dengan sinar pelangi dalam
tubuh yang mencerah.
Oh if you stay
We'll be the wild ones running with the dogs today
Tiba-tiba aku tersadar.
Manusia di luar jendela pun mulai menggeliat dan menghembuskan kembali
nafasnya. Matahari kembali menjingga, debu mengabu, pohon dan rumput menghijau.
Kukira ia akan terbang bersama lamunan. Menjadi udara dalam pikiran. Ternyata raganya
masih berada di depan mata, melengkapi rasa. Dan lagi-lagi senyumku mengembang. Kali
ini aku menyebut nama Tuhan, terima kasih
atas yang terkasih.
:)
ReplyDelete<3
ReplyDelete