Dec 20, 2012

song-to-the-klak

"trailernya to the wonder bagus ni"
"iya bagus, stevie wonder, 'i just called, to say, i, love you' "
"(nginyems) ...filmnya terrence malick ni"
"oo terrence malick, ini kan sutradaranya tengil"
"..."
"yang kemaren saya tulis naskahnya, kan kamu bukan produsernya?"
"ooh, iya ya, ini sutradaranya?"
"iya ih, ai kamu masa film sendiri lupa"

beralih ke depan pintu, sambil nali sepatu
"eh, kata si u, majalah concept ga ada lagi teh gara2 masalah kepemilikan"
"yah sayang banget, padahal bagus"
"iya dulu sampe ada dua majalahnya"
"oh iya ada yang kecil ya? apa namanya?"
"concept yang gede, babyboss yang kecil"
"nah itu, yang gede concept, yang kecil babyboss"
"hah? bukan, concept yang gede, yang kecil babyboss"


ia bangkit berdiri. sepatu kanvas yang terikat rapi di kaki kanannya, kaos kaki di kaki kiri, dan sepatu sebelah kiri yang terikat dengan manis di pinggangnya,
"yuk ah, pulang dulu"
"mm, ya ya" (ngeliatin, nginyem, manggut-manggut)
"kenapa? ada yang salah?"
"nggaa, iket pinggangnya bagus ni, beli dimana?"
"bagus dong" (memperlihatkan hiasan pinggang berupa sepatu sebelah kiri)
"itu kaki yang kiri, pake ini bagus ni" (memberikan sepatu karet buaya nan chantique)
"iya ni bagus ni" (dipake)

tolong ya Tuhan, tunjukkan jalan yang lurus. yang luruus.

No comments:

Post a Comment