Instruksi malam sebelumnya adalah, "Keluar tol Cileunyi, puter balik yang ke arah Garut, luruuus aja, pokoknya cari plang Dj*rum Su*er, luruus lagi, ntar ada plang, Garut lurus, Cicalengka kanan, belok kanan, ada pintu rel kereta, masuk, luruuus terus, ada plang Pondok Pesantren Wasilatul Huda, masuk aja." Patut dicermati pemirsa, panjangnya huruf vokal 'u' pada kata 'luruuus aja' menandakan jarak sebenarnya. Mulai dari panas-mendung-gerimis-hujan-reda-panas lagi, akhirnya sampai juga.
Dan inilah dia, kakang prabu yang sebentar lagi menyambut hari bahagia. Sayang sekali, neng geulis-nya sudah menanti di negeri Cililin nun jauh di sana. Deretan doa dan petuah pun disampaikan untuknya, dari orangtua, kerabat, dan orang-orang terdekat. Selamat ya, Abu Dzar Al-Gifari, semoga lancar jaya, bahagia selalu, serta mulia :)
![]() |
mohon maklum, penganut aliran blurisme |
No comments:
Post a Comment