Mohon dentingkan pianonya. Bilang pada mereka, saya suka.
Jangan hentikan pula suara deritan tangan sang gitarisnya. Ketika ia coba meraih fret di ujung sana.
Dan gemercik perkusi di balik semua. Teruskan saja sampai habis waktunya.
Kepada sang pemilik vokal,
bisakah ia meninggalkan jejak suaranya di rongga dada saya?
PS: tepuk seribu tangan untuk Sigur Ros
No comments:
Post a Comment