Tadi malam rasanya aku terbang. Belum lama ia pamit dan menutup hari. Mataku
tertutup dalam tubuh yang berbaring. Perlahan nafas menemukan irama. Lalu mengalun.
Wajahnya muncul dalam asap ribuan warna. Samar. Seperti dalam ruangan yang
beraroma rindu. Rasa-rasanya ada musik yang terdengar. Merdu seperti nyanyian
burung gereja. Disertai rintik pada suasana. Persis adegan film drama romantis
remaja.
Ketika raga dalam jeda, mungkin alam bawah sadar berbicara. Ada skenario
yang ditulis selama terjaga. Seluruh indera bekerja menerima rangsang. Rambut ikal
hitam legam. Tubuh tinggi melindungi. Kulit putih rumahan. Matanya seteduh hujan.
Memerangkap setiap gerak. Hidungnya nyaris sempurna. Hanya kadang jerawat usil
datang di tepi. Jemarinya panjang. Kerap menuangkan barisan kata dalam pikiran.
Periode terlelap hadir. Aku tak pernah lupa setiap inci cerita. Ada senyum
tersibak dalam jejak ingatan. Sederhana, namun menancap seperti akar pohon tua.
Tadi malam rasanya aku terbang. Tapi tak seorang. Ada genggaman tanganmu
menyerta.
reminds me of the last part in 'Glosoli' clip, love it, it's really supreme though
ReplyDeletethe most beautiful part in my dream that night, hon :)
ReplyDelete