Ia duduk meringkuk di balik selimut tipisnya. Malam ini cukup dingin. Jari kakinya menari di balik sweater abu kebesaran dari sang kakak. Tangannya membuka sebuah buku tentang petualangan makhluk kecil melawan naga. Tak lepas ia menatap barisan huruf yang tertera di halaman depan. Tertulis nama sang pemilik buku sekaligus pemilik hati.
Bukan hari yang paling menyenangkan untuk dilalui. Sekian hari ia mengerjakan tugas akhirnya dengan peluh tanpa keluh. Namun tangisnya pecah juga. Aku tak sendiri, aku tak sendiri. Berulang kali diucapkannya dalam hati.
Ia menghela nafas panjang. Jari kakinya tak lagi menari. Memejamkan mata sambil memanggil sosok orang-orang terdekat. Berharap salah satu dari mereka muncul tiba-tiba dan mengelus kepalanya. Terngiang suara kekasih di ujung sana yang berusaha membuat tawanya muncul kembali. Dan suara kakak yang mengingatkannya untuk ikhlas. Lalu senyumnya menyimpul.
Aku tak sendiri. Ada kakak pada pakaian, dan kekasih dalam bacaan.
Layaknya mantra, ia tak henti berkata pada dirinya.
ikut senyum ah..
ReplyDeleteih siapa nih, senyum2 sendiri
ReplyDelete