Jan 9, 2013

Beasts of the Southern Wild (2012)

The whole universe depends on everything fitting together just right. 
If one piece busts, even the smallest piece, the whole universe will get busted.

Once there was a girl named Hushpuppy, and she lived with her daddy in The Bathtub.
Sorot matanya tajam, lantang menantang dunia. Tegap bahunya disertai dengan busungan dada. Kakinya pun berjejak ketika berjalan. Bukanlah hal yang mudah bagi Hushpuppy, gadis kecil 6 tahun untuk tinggal hanya berdua dengan ayahnya. Tak pernah ada pelukan, kata-kata kasar bertebaran, teriakan, cacian, makian. Tak boleh ada tangisan. Hingga suatu saat ayahnya pergi entah ke mana, dan kembali dalam balutan pakaian dan gelang rumah sakit. Ia marah. Marah dan membakar rumahnya. Tempat dimana memorabilia akan ibunya berada. Sang ayah pun menghampiri dan membentak keras dirinya. Ia pun membalas dengan teriakan dan harapan akan kematian ayahnya pun terucap begitu saja. “I hope you die and when you die, I'll go to your grave and eat birthday cake all by myself!

Dan badai besar pun datang. Dalam semalam, tanah tempat tinggalnya tak lagi terlihat permukaannya. Tertutupi oleh air yang entah datang dari mana saja. Gunung-gunung es mencair, dan sekelompok auroch pun telah bebas dari es yang membeku. Hushpuppy tinggal bersama sekelompok tetangganya, dalam sisa-sisa bangunan yang tak terendam. Berusaha bertahan hidup dengan mengandalkan tangkapan seadanya. Menjelajah daerah asing dengan keempat temannya, dan menemukan seorang sosok ibu, walaupun hanya sesaat. Hingga ketika sang ayah sekarat dan menghembuskan nafas terakhirnya, ia pun tak sanggup lagi menahan air mata sebagaimana biasanya. Sekelompok auroch pun datang menghampiri dirinya. Ia menguat. “Everybody loses the thing that made them. The brave men stay and watch it happen. They don't run.” 


Melalui sudut pandangnya, berada pada tataran maya dan nyata, Hushpuppy menceritakan kisah hidupnya dan bagaimana ia menaklukkan takdirnya hingga mampu berdamai dengan semesta. Bahwa ada jiwa yang besar dalam tubuh kecilnya. Dunia tetap berputar sebagaimana hukum alam tertera. Semua fana. Tempat tinggal, orang-orang terdekat, termasuk ketidakseimbangan situasi yang kerap disebut masalah. Dan Tuhan tak semerta-merta memberikan cobaan. Manusia, konon diciptakan agar menjadi makhluk yang paling sempurna. 

2 comments: