You’d better run for your life if you can, little girl!– The Beatles
Dilematika masa yang tak lagi remaja memang terkadang
membuat pelik memang. Iya mahasiswa, iya harusnya menyelesaikan tugas akhir,
tapi ini bisa jadi pembuka masa depan, bertandang ke pulau seberang, untuk
anak-anak usia dini, atas nama lembaga perserikatan bangsa-bangsa. Eh, siapa
ketuanya sekarang? Kata ia, bubarkan saja itu PBB, lalu selesai urusan
kepelikan. Bisa, bisa, telepon sekarang juga.
“Halo pak, eh siapa namanya? Saya mau kerjain tesis
saya dulu. Tolong bubarkan PBB sementara ya.”
Eh jangan dulu, kata saya. Ternyata saya harus berangkat.
Telepon lagi.
“Pak, eh pak, jangan bubar dulu. Nanti aja, kalau saya
beneran ga dapet izin. Tunggu sms balasannya ya pak.”
Dan nasib dunia pun tergantung balasan pesan dari
pembimbing tercinta. Perang-perang terhenti, para tentara bisa istirahat sejenak
melihat foto keluarganya, anak-anak bisa tenang belajar tanpa suara senjata,
pak tani tenang menunggu masa panennya, lumba-lumba berenang senang tanpa
diburu kapal nelayan, teroris nonton gosip sambil menyetrika, pejabat turun ke
jalan makan kupat tahu singaparna, yang korupsi tobat nasuha dan mengembalikan
hasil karyanya, lalu uangnya dipakai saat itu juga, tak ada lagi yang
kelaparan, kesulitan air, tak bisa sekolah, sakit-sakitan, semua senang.
Atuh lah, ibu. Ini kesempatan
tidak datang untuk kali kedua. Boleh ya?
No comments:
Post a Comment