Jan 14, 2011

maha biasa



kantung matanya sudah berlapis dan sehitam abu. entah berapa kali hela nafasnya panjang. berharap helaan nafas menyelesaikan sejumlah tanggung jawab yang ia punya. sekali lagi, ia memandang setumpuk kertas di hadapannya. gambar diri, akar batang mahkota, grafik, sekian pernyataan tubuh dan lisan. mau diapakan?

"siapa manusia ini?"
"seperti apa ia di dalam?"
"apa yang ia pikirkan?"
"bagaimana perasaannya?"
"bagaimana ia memandang dunia?"

memang Tuhan Maha Pencipta selagi Maha Luar Biasa. menciptakan sekian banyak mahkluk hidup bernama manusia tanpa ada yang persis serupa. lalu kami, diberikan dharma. untuk memahami dan menjadi cermin bagi mereka. yang jernih dan tidak bersudut katanya. seakan  maha bisa, tapi sungguh kami hanya maha biasa.

kuat, kuat. dikuatkan. amin.

No comments:

Post a Comment