“Ada yang tak sempat tergambarkan oleh kata, ketika…”
Rumah buku
tadi malam. Lampu jingga, musik sendu dan pelan, mengambil satu buku anak, LOVE
by Vanni. Duduk di pojok ruangan, membuka perlahan setiap lembarnya dengan
warna yang berbeda. Ia menghampiri, duduk di sebelah, dan bertanya, “Buku apa
itu?” Aku hanya bisa tersenyum semanis yang kubisa sambil memperlihatkan
halaman sampul depan. Memberikan separuh bagian ke pangkuannya, lalu sepasang
matanya menemani pada halaman yang terbuka.
“Malam jadi saksinya…”
Lalu
hujan menemani malam dalam perjalanan pulang. Lirik dan nada pun mengalun
perlahan. Dan ingin rasanya menghentikan laju rotasi bumi. Biar waktu beristirahat
sejenak di sini. Barangkali ia lelah menjadi penanda peristiwa bagi manusia. Hingga
terciptalah jeda, dimana rasa sedang mengisi udara.
“…berdua di antara kata yang tak terucap”
Ia yang
mencipta dan menyematkan di hati umatNya. Tuhan pun tahu ini namanya apa. Lalu
hanya bisa tunduk tersenyum, menyuarakan syukur dan tak lupa doa, semoga baik
jalannya.
No comments:
Post a Comment